By admin September 17, 2020
sorgum adalah genus yang terdiri dari 20 jenis rumputan, asal usul sorgom berasal dari wilayah tropis sampai subtropics di afrika timur, dengan salah satu jenisnya berasal dari negara meksiko. sorgum ditanam dan dikembangkan di eropa selatan, amerika tengah, dan asia selatan. sorgum adalah tanaman dari family poaceae dan marga sorghum. dari sekitar 32 spesies, yang paling banyak dibudidayakan yaitu jenis sorghum bicolor (japonicum). oleh masyarakat di jawa disebut dengan nama “cantel”, sorgom ini satu family dengan tanaman lainnya seperti padi, jagung, gandum, dan tanaman lainnya seperti tebu.
tanaman sorgum adalah tanaman serealia yang mempunyai nilai nutrisi yang tinggi, seperti protein, karbohidrat, lemak, kalsium, fosfor. disamping bisa digunakan untuk mengganti sebagai sumber pangan. sorgum bisa digunakan sebagai bahan baku industri kertas, sebagai bahan baku media jamur merang, dan tentunya sorgum untuk pakan ternak.
jenis sorgum untuk pakan ternak, bisa merupakan hijauan yang telah dipotong potong ataupun yang sudah diawetkan dalam silase atau hay. tanaman sorgum ini memiliki nilai protein dan menghasilkan hijauan yang hampir sama dengan tanaman jagung. bedasarkan penelitian, syarat lahan yang cocok untuk pertumbuhan yang optimal untuk menanam sorgum adalah suhu 23-30 derajat celcius, kelembaban relative 20%-40%, suhu tanah lebih kuruang 25 derajat celcius, ketinggian lebih kurang 800 meter dibawah permukaan laut(dpl), curah hujan 375 – 425 /th, derajat keasaman ph 5,0 – 7,5.untuk menaman tanaman sorgum yang cocok adalah tanah yang mengandung pasir dan bahan organik yang cukup.
syarat tumbuh tanaman sorgum
tanaman sorgum bisa tumbuh dengan baik meskipun ditanam pada lahan atau tanah yang kurang subur, air yang terbatas, dengan intensitas hujan yang rendah, dan musim kemarau yang panjang.
sorgum mempunyai tinggi rata-rata 2,6 sampai 6 meter, tanamannya sangat mirip dengan jagung, tidak mempunyai cambium jenis sorgum manis memiliki cambium. untuk jenis sorgum manis mempunyai kandungan yang tinggi pada batang gabusnya, sehingga sangat potensial untuk dijadikan sumber bahan baku gula, seperti halnya tebu. daun sorgum berbentuk lurus dan panjang, biji sorgum bulat dan ujungnya mengerucut, dengan diameter lebih kurang 2 mm. satu tanaman memiliki satu tangkai buah yang mempunyai beberapa cabang buah.
sedangkan pada bagian vegetatifnya (akar, batang, dan daun) sorgum mempunyai nilai protein kasar (pk) 12,8%, oleh karena itu bisa ditanam atau dibudidayakannya sorgum untuk pakan ternak, terutama ternak ruminansia pada saat musim kemarau. sorgum untuk pakan ternak ruminansia, sorgum biasa digunakan untuk pakan sapi perah dan sapi untuk digemukkan. nilai nutrisi yang dimiliki sorgum pada masa/fase vegetative yaitu mempunyai 13,-76%–15,66% pk, dan kandungan serat kasar 26,06% —31,85%. hijauan sorgum bisa juga digunakan sebagai hay. hay sorgum yang berasal dari tanaman yang dipanen pada umur 50 hari mempunyai protein 16,2% pk.
kandungan gula dari sari buah yg terdapat pada tangkainya, menjadikan sorgum salah satu tanaman terbaik untuk membuat silase. nilai nurtrisi dari sorgum yang begitu tinggi, belum begitu dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. para petani kita masih setengah hati dalam menama sorgum, karena nilai jualnya belum tinggi seperti tanaman serealia lainnya seperti jagung, padi, gandum dan kacang-kacangan. untuk sekarang ini, sorgum hanya dimanfaatkan bijinya saja, sedangkan bagian vegetatifnya (akar, daun, dan batang) sorgum sebatas untuk pakan ternak dan pupuk kompos.
pemeliharaan tanaman sorgum
- pemberian air, dilakukan jika tanaman kekurangan air. sebaliknya, kelebihan air justru harus segera dibuang melalui saluran drainase. sorgum termasuk tanaman yang toleran kekeringan, namun pada periode tertentu memerlukan air dalam jumlah yang cukup, yaitu pada saat tanaman berdaun empat (pertumbuhan awal) dan periode pengisian biji sampai biji mulai mengeras.
- penyiangan gulma. kompetisi tanaman sorgum dengan gulma dapat menurunkan hasil dan kualitas biji, terutama pada awal musim hujan. bahkan keberadaan gulma dapat menurunkan hasil sorgum secara nyata. hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil sorgum turun 10% jika penyiangan gulma tidak dilakukan sampai tanaman sorgum berdaun tiga helai, bahkan dapat menurunkan hasil lebih 20% jika tidak dilakukan penyiangan gulma selama 2 minggu pertama pertumbuhan. pada pertanaman musim kemarau, kompetisi gulma menurunkan efisiensi dan hasil sorgum. pengendalian gulma dapat menggunakan herbisida 2,4-d atau herbisida pratumbuh. penyiangan gulma umumnya bersamaan dengan saat penjarangan tanaman atau bergantung pada pertumbuhan gulma. penyiangan dapat dilakukan secara manual menggunakan sabit atau cangkul, dua kali selama pertumbuhan tanaman. penyiangan kedua bergantung pada keadaan gulma di lapangan.
- pembumbunan, dilakukan bersamaan dengan pemupukan kedua (3-4 minggu setelah tanam) atau sebelumnya. pembumbunan dilakukan dengan cara menggemburkan tanah di sekitar batang tanaman, kemudian menimbunkan tanah pada pangkal batang untuk merangsang pertumbuhan akar dan memperkokoh tanaman agar tidak mudah rebah.
- pengendalian hama dan penyakit, dilakukan jika tanaman menunjukkan gejala-gejala serangan. cara dan waktu pengendalian bergantung pada jenis hama dan penyakit yang menyerang.
panen
tanaman sorgum sudah dapat dipanen pada umur 3-4 bulan setelah tanam, bergantung pada varietas yang ditanam. saat panen dapat ditentukan berdasarkan umur tanaman setelah biji terbentuk atau melihat ciri-ciri visual biji atau setelah lewat masak fisiologis. panen juga dapat dilakukan setelah daun berwarna kuning dan mengering, biji bernas dan keras dengan kadar tepung maksimal. terlambat panen menurunkan kualitas biji dan biji mulai berkecambah jika kelembaban udara cukup tinggi. panen sebaiknya dilakukan pada keadaan cuaca cerah. cara panen yang baik adalah memotong tangkai malai sepanjang 15-20 cm dari pangkal malai. selanjutnya malai dijemur di bawah sinar matahari dan dirontok.
manfaat tanaman sorgum
penggunaan biji sorgum dalam ransum pakan ternak bersifat suplemen (substitusi) terhadap jagung, karena nilai nutrisinya tidak berbeda dengan jagung. namun karena kandungan tannin yang cukup tinggi (0,40-3,60%), biji sorgum hanya digunakan dalam jumlah terbatas karena dapat mempengaruhi fungsi asam amino dan protein. kandungan tanin dalam ransum di atas 0,50% dapat menekan pertumbuhan ayam, dan apabila mencapai 2% akan menyebabkan kematian.
biji sorgum dapat diberikan langsung berupa biji atau diolah terlebih dulu dan dicampur dengan bahan-bahan lain dengan komposisi sebagai berikut: biji sorgum 55-60%, bungkil kedelai/kacang tanah 20%, tepung ikan 2,50-20%, dan vitamin-mineral 2-8%. penggunaan sorgum 30−60% dalam ransum tidak berpengaruh terhadap performa ayam. sorgum dapat mengganti seluruh jagung dalam ransum pakan ayam, itik, kambing, babi, dan sapi tanpa menimbulkan efek samping.
penggunaan biji sorgum dalam ransum dengan berbagai rasio tidak mempengaruhi produksi telur dan bobot ayam. limbah sorgum (daun dan batang segar) dapat dimanfaatkan sebagai hijauan pakan ternak. potensi daun sorgum manis sekitar 14-16% dari bobot segar batang atau sekitar 3 t daun segar/ ha dari total produksi 20 t/ha. setiap hektar tanaman sorgum dapat menghasilkan jerami 2,62 t bahan kering. konsumsi rata-rata setiap ekor sapi adalah 15 kg daun segar/hari.
daun sorgum tidak dapat diberikan secara langsung kepada ternak, tetapi harus dilayukan dahulu sekitar 2-3 jam. nutrisi daun sorgum setara dengan rumput gajah dan pucuk tebu. komposisi kimia dari limbah sorgum yang didukung oleh nilai daya cerna dan komponen serat dari limbah tersebut, tidak kalah dibanding jerami jagung dan pucuk tebu.
sumber :
- tabri, fahdiana dan zubachtirodin, 2017. budidaya tanaman sorgum, balit tanaman serealia, badan litbang pertanian, jakarta
- https://www.peternakankita.com/sorgum-untuk-pakan-ternak/ diunduh tanggal 23 juli 2019
- https://asimginhabibullah.blogspot.com/2012/04/makalah-sorgum.html, di unduh tanggal 23 juli 2019
- com di unduh tanggal 23 juli 2019